Nias Utara(SUMUT).GP- Oknum guru (ET) di Nias Utara diduga telah lakukan pelecehan sex terhadap siswinya, kuat dugaan lebih dari satu kali dianya melakukan hal yang tidak terpuji itu.
Keluarga Korban yang mengalami pelecehan terhadap anak mereka itu, berharap agar oknum Pelaku segera ditangkap, Hal ini diucapkan Kakek korban, Angenano Telaumbanua Als Ama Hatta (53) kepada) Pewarta Media ini.
Lebih jauh Angenano Telaumbanua menjelaskan bahwa, sesuai Nomor surat tanda penerimaan laporan pengaduan No:STPLP/102/IV/2018/NS telah melaporkan terduga a.n ET (45) PNS seorang Guru/wali kelas VI SD Negeri 071038 atau sering disebut SD Negri 1 Sawo Kecamatan Sawo Kabupaten Nias Utara Sumatera Utara, Rabu pekan lalu.
“Saya sudah laporkan pak, bahwa Guru ET telah melakukan perbuatan cabul terhadap anak atau cucu saya Bunga (15) pelajar kelas VI SD Negri 1.
Kejadiannya terjadi didalam ruangan kantor Guru sekitar bulan Maret 2018 dan terakhir pada hari Rabu tanggal 11 April 2018, sekitar pukul 07.00 wib, saya berharap oknum guru tersebut ditangkap dan dipenjarakan”
Dari pantauan Pewarta media ini, puluhan Orang Tua siswa/i mendatangi SD Negeri 1 itu, meminta pertanggungjawaban penyelesaian masalah yang difasilitasi oleh Kepala SD Negeri 1, Sukaaro Telaumbanua dan turut dihadiri oleh Kepala Desa Ombolata Sawo, Anotona Telaumbanua, serta turut hadir Masyarakat , LSM dan PERS, atas tindakan yang dilakukan oleh oknum Guru ET kepada siswinya, namun oknum guru ET tidak hadir ditempat.
Saat wartawan mendatangi pihak keluarga korban, keluarga sangat mengharapkan pelaku agar segera diamankan, karena anak mereka, Bunga (bukan nama sebenarnya) trauma dan takut akan kejadian tersebut.
Bunga kepada Pewarta media ini dengan polosnya menuturkan bahwa sekitar bulan Maret 2018 dan terakhir pada hari Rabu tanggal 11 April 2018, sekitar pukul 07.00 wib kami membersihkan ruangan kantor bertiga yakni Putri (13), Novi (14) dan vita (13).
Kata Bunga, bahwa Pak ET datang menyuruh Putri dan Novi untuk membersihkan ruangan perpustakaan sedangkan Vita disuruh juga ke perpustakaan untuk bersih namun Bunga mengatakan ke Vita agar lihat-lihat saya.
“Dan saat itu Pak ET memegang serta meremas dada saya. Pak ET mengancam bahwa nilai kami ada ditangannya, akibat kejadian tersebut saya takut dan trauma Pak”, tuturnya.
Selain Bunga, Vita juga membenarkan akan kejadian yang dialami temannya Bunga.
“Saya melihat perbuatan Pak Guru ET memainkan tangannya meremas bagian dada Bunga, dan saat jadwal Pelajaran Pak ET, ia gesek-gesekkan anu Pak ET ke siku kami saat kami sedang menulis pelajaran" tutur mereka dengan polos.
Saat Pewarta Media ini, menanyakan kejadiannya berapa kali, ia jawab sudah 2x pak, pak ET buat hal demikian, lalu ditanya kenapa tidak dilapor sama guru lain atau kepala sekolah jawabnya kami takut dan trauma dan saya sudah sempat lapor ke Ibu Anta dan merekamnya.
“Kata bu Anta jangan disampaikan ke keluarga biarkan Bapak Kepala sekolah yang menyelesaikan permasalahan ini.
Kami takut pak, apa lagi dengan ancaman Pak ET dikelas bahwa nilai kami ada ditangannya selaku wali kelas”, ucap mereka dengan polos.
Menanggapi kejadian tersebut Ketua LSM Forum RI 1 Kepulauan Nias Wahyuddin Waruwu,SP yang dimintai tanggapannya oleh Pewarta Media ini menyampaikan keprihatinannya akan permasalahan tersebut. Yang semestinya oknum guru sebagai Pendidik adalah melindungi, jika ini benar maka oknum guru tersebut mencoreng nama seluruh profesi tenaga Pendidik atau Guru.
Masih Ketua LSM Forum RI 1, Saya berharap, kiranya Kapolres Nias menaruh perhatian khusus pada persoalan ini dan mempercepat proses penanganan aduan korban serta pihak terduga atau terlapor guru ET ditahan dan dipenjarakan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya agar menjadi sebuah efek jera terhadap perbuatan kotornya yang merusak generasi kepulauan Nias ini, ujarnya
#GP-003/azb/red.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar