GP- Tak hanya asal berucap, 10 wanita ini meyakini kalimat bijak yang diungkapkan disertai alasan dan pengalaman yang kuat.
Terima kasih untuk Ibu kita R. A. Kartini yang telah mendobrak pintu untuk memperjuangkan hak wanita menuju kesetaraan yang hingga kini kita rasakan benar manfaatnya. Hampir di semua aspek kehidupan, seorang wanita dapat mandiri, eksis, dan berprestasi tak kalah dengan para pria.
Nama-nama di bawah ini hanyalah segelintir dari ratusan ribuan wanita inspiratif yang ada di tanah air tercinta termasuk Anda. Dari berbagai bidang, wanita-wanita ini menjalani kehidupannya, mengukir prestasi, dan berjuang untuk diri sendiri, keluarga, lingkungan, serta bangsanya. Jadikan kalimat bijak mereka sebagai 'alarm' bahwa kita tidak sendiri untuk terus memperjuangkan kesetaraan wanita. Berkembanglah tanpa melupakan kodrat Anda sebagai wanita yang sesungguhnya, Glitzy...
"Dari mana datangnya inspirasi, dari visi turun ke kerja keras tanpa henti. Tak sedikit orang bervisi, tapi segelintir yang mampu menggerakkan banyak pribadi. Inspirasi menjadi kunci, agar semua mau berpartisipasi. Bahu-membahu perbaiki negeri, bersama-sama mengabdi tanpa henti." (Najwa Shihab, Jurnalis Senior, Pembawa Berita Televisi.
“Hujan turun, tanpa pandang bulu. Matahari bersinar, tanpa pandang bulu. Kesempatan pun tersedia, tanpa pandang bulu.” Merry Riana, Motivator, Pengusaha, Penulis Buku.
"Karena itulah kita butuh iman, supaya kita bisa percaya apa yang tidak terlihat.” Dewi Lestari, Penulis.
"Bekerja keras adalah bagian dari fisik, bekerja cerdas merupakan bagian dari otak, sedangkan bekerja ikhlas ialah bagian dari hati." (Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Kerja).
“Saya suka berkeliling pagi tanpa tujuan, menemukan saluran buntu, jalan rusak, orang-orang terlantar atau sakit.” Tri Rismaharini, Walikota Surabaya.
"Bagaimana pun satwa akan lebih sejahtera hidupnya bila punya kesempatan kembali merasakan hidup di alam bebas. Dan itu hal yang paling membahagiakan bagi saya melihat harimau bisa hidup bebas.” Drh. Erni Suyanti Musabine, Dokter Hewan khusus melindungi hewan liar Indonesia.
"Perempuan harus berani meningkatkan posisi tawar. Kita harus menegosiasikan pada pasangan, negosiasi cultural, dan perlu diingat, kaum wanita harus memiliki tingkat pendidikan dan kemandirian yang lebih. Hal itu penting karena dari keadaan tersebut pasangan juga akan mendengar dan menganggap pendapat istrinya." (Baby Jim Aditya S.Psi, M.Psi, Psikolog).
“Pendidikan bukanlah proses alienasi seseorang dari lingkungannya, atau dari potensi alamiah dan bakat bawaannya, melainkan proses pemberdayaan potensi dasar yang alamiah bawaan untuk menjadi benar-benar aktual secara positif bagi dirinya dan sesamanya.” Butet Manurung, Perintis Sokola Rimba, Pelaku Pendidikan Alternatif Masyarakat Terasing dan Terpencil
"Saya putuskan untuk meninggalkan profesi saya sebelumnya dan fokus untuk membina anak-anak kurang mampu." Jenny Tjoa, Co-Founder Yayasan Belajar Bersama Sjors
"Hidup itu jangan ada kata menyerah. Orang yang menyerah itu sebenarnya "malas" dan tidak mau "berjuang"." Anne Avantie, Fashion Designer (Saskia Damanik, Images: Corbis, Dari berbagai sumber).
#GP-RED
Terima kasih untuk Ibu kita R. A. Kartini yang telah mendobrak pintu untuk memperjuangkan hak wanita menuju kesetaraan yang hingga kini kita rasakan benar manfaatnya. Hampir di semua aspek kehidupan, seorang wanita dapat mandiri, eksis, dan berprestasi tak kalah dengan para pria.
Nama-nama di bawah ini hanyalah segelintir dari ratusan ribuan wanita inspiratif yang ada di tanah air tercinta termasuk Anda. Dari berbagai bidang, wanita-wanita ini menjalani kehidupannya, mengukir prestasi, dan berjuang untuk diri sendiri, keluarga, lingkungan, serta bangsanya. Jadikan kalimat bijak mereka sebagai 'alarm' bahwa kita tidak sendiri untuk terus memperjuangkan kesetaraan wanita. Berkembanglah tanpa melupakan kodrat Anda sebagai wanita yang sesungguhnya, Glitzy...
"Dari mana datangnya inspirasi, dari visi turun ke kerja keras tanpa henti. Tak sedikit orang bervisi, tapi segelintir yang mampu menggerakkan banyak pribadi. Inspirasi menjadi kunci, agar semua mau berpartisipasi. Bahu-membahu perbaiki negeri, bersama-sama mengabdi tanpa henti." (Najwa Shihab, Jurnalis Senior, Pembawa Berita Televisi.
“Hujan turun, tanpa pandang bulu. Matahari bersinar, tanpa pandang bulu. Kesempatan pun tersedia, tanpa pandang bulu.” Merry Riana, Motivator, Pengusaha, Penulis Buku.
"Karena itulah kita butuh iman, supaya kita bisa percaya apa yang tidak terlihat.” Dewi Lestari, Penulis.
"Bekerja keras adalah bagian dari fisik, bekerja cerdas merupakan bagian dari otak, sedangkan bekerja ikhlas ialah bagian dari hati." (Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Kerja).
“Saya suka berkeliling pagi tanpa tujuan, menemukan saluran buntu, jalan rusak, orang-orang terlantar atau sakit.” Tri Rismaharini, Walikota Surabaya.
"Bagaimana pun satwa akan lebih sejahtera hidupnya bila punya kesempatan kembali merasakan hidup di alam bebas. Dan itu hal yang paling membahagiakan bagi saya melihat harimau bisa hidup bebas.” Drh. Erni Suyanti Musabine, Dokter Hewan khusus melindungi hewan liar Indonesia.
"Perempuan harus berani meningkatkan posisi tawar. Kita harus menegosiasikan pada pasangan, negosiasi cultural, dan perlu diingat, kaum wanita harus memiliki tingkat pendidikan dan kemandirian yang lebih. Hal itu penting karena dari keadaan tersebut pasangan juga akan mendengar dan menganggap pendapat istrinya." (Baby Jim Aditya S.Psi, M.Psi, Psikolog).
“Pendidikan bukanlah proses alienasi seseorang dari lingkungannya, atau dari potensi alamiah dan bakat bawaannya, melainkan proses pemberdayaan potensi dasar yang alamiah bawaan untuk menjadi benar-benar aktual secara positif bagi dirinya dan sesamanya.” Butet Manurung, Perintis Sokola Rimba, Pelaku Pendidikan Alternatif Masyarakat Terasing dan Terpencil
"Saya putuskan untuk meninggalkan profesi saya sebelumnya dan fokus untuk membina anak-anak kurang mampu." Jenny Tjoa, Co-Founder Yayasan Belajar Bersama Sjors
"Hidup itu jangan ada kata menyerah. Orang yang menyerah itu sebenarnya "malas" dan tidak mau "berjuang"." Anne Avantie, Fashion Designer (Saskia Damanik, Images: Corbis, Dari berbagai sumber).
#GP-RED
Tidak ada komentar:
Posting Komentar