Padang(SUMBAR).GP- Permasalahan kekurangan gizi secara nasional saat ini diakui
masih terbilang cukup tinggi yang terlihat dari hasil Riskesdas tahun
2013, dengan prevalensinya jatuh di angka 19,6 % terjadi pada anak
berusia enam bulan sampai dua tahun.
Hal ini harus terus
diantisipasi karena sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
yang tidak optimal terhadap anak berusia tersebut. Sebagaimana mereka
perlu dan berhak mendapatkan pemenuhan kebutuhan sandang pangan,
penghidupan yang layak serta perlindungan terhadap hak asasinya.
Menyikapi itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang
menggelar sosialisasi Program Bina Keluarga Balita Holistik Integratif
(BKB-HI) yang diikuti ibu-ibu kader Posyandu dan PAUD se-Kota Padang di
Hotel Axana, Kamis (3/5).
Menurut Kepala DP3AP2KB Kota Padang Heryanto Rustam, dalam Undang-undang No.52 Tahun 2009 telah diamanatkan tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga untuk terpenuhinya kebutuhan esensial anak secara utuh. Kemudian Undang-undang tersebut juga diperkuat dengan lahirnya Peraturan Presiden No.60 Tahun 2013 tentang perlunya pengembangan anak usia dini Holistik Integratif agar tumbuh berkembang secara optimal.
"Oleh sebab itu, peran keluarga sangat penting dalam memenuhi pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal sampai berusia dua tahun. Karena masa ini merupakan periode yang sangat dinamis dengan terjadinya banyak perubahan besar pada anak," imbuhnya.
Dikatakannya, dalam mendidik dan membantu perkembangan anak secara optimal juga diperlukan beberapa kebutuhan. Diantaranya makanan yang bergizi, air susu ibu (ASI) eklusif serta makanan pendamping ASI dan sebagainya.
"Di samping itu juga diiringi perhatian khusus, belai senyuman, dekapan dan contoh tingkah laku yang baik dan benar," urainya.
Sementara itu panitia penyelenggara Sosialisasi BKB HI tersebut, Elfian Ifadi menyebutkan, tujuan sosialisasi ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pengelola dalam pengembangan kelompok BKB HI. Baik dalam pengasuhan dan perawatan anak serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengetahuan anggota kelompok dalam ber-KB.
"Sosialisasi ini penting kita lakukan, mengingat lebih kurang dari 898 Posyandu yang ada di Kota Padang harus kita tumbuhkan dan diintegrasikan salah satunya melalui BKB HI," cetusnya.
#GP-003/Hms.
Menurut Kepala DP3AP2KB Kota Padang Heryanto Rustam, dalam Undang-undang No.52 Tahun 2009 telah diamanatkan tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga untuk terpenuhinya kebutuhan esensial anak secara utuh. Kemudian Undang-undang tersebut juga diperkuat dengan lahirnya Peraturan Presiden No.60 Tahun 2013 tentang perlunya pengembangan anak usia dini Holistik Integratif agar tumbuh berkembang secara optimal.
"Oleh sebab itu, peran keluarga sangat penting dalam memenuhi pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal sampai berusia dua tahun. Karena masa ini merupakan periode yang sangat dinamis dengan terjadinya banyak perubahan besar pada anak," imbuhnya.
Dikatakannya, dalam mendidik dan membantu perkembangan anak secara optimal juga diperlukan beberapa kebutuhan. Diantaranya makanan yang bergizi, air susu ibu (ASI) eklusif serta makanan pendamping ASI dan sebagainya.
"Di samping itu juga diiringi perhatian khusus, belai senyuman, dekapan dan contoh tingkah laku yang baik dan benar," urainya.
Sementara itu panitia penyelenggara Sosialisasi BKB HI tersebut, Elfian Ifadi menyebutkan, tujuan sosialisasi ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pengelola dalam pengembangan kelompok BKB HI. Baik dalam pengasuhan dan perawatan anak serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengetahuan anggota kelompok dalam ber-KB.
"Sosialisasi ini penting kita lakukan, mengingat lebih kurang dari 898 Posyandu yang ada di Kota Padang harus kita tumbuhkan dan diintegrasikan salah satunya melalui BKB HI," cetusnya.
#GP-003/Hms.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar