Batam(KEPRI)GP-
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) mengkhawatirkan
merosotnya sektor industri di Batam akan mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi. Guna dengan hal itu, Komite II DPD RI melakukan kunjungan
kerja sebagai bagian tugas pengawasan atas pelaksanaan UU No. 3 Tahun
2014 tentang Industri di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Anggota DPD RI Kepri, Haripinto
Tanuwidjaja mengatakan belakangan ini, industri di Batam mengalami
penurunan yang signifikan. Hal ini sangat memprihatikan dan perlu
disikapi dengan segera.
“Tujuan kami datang kesini untuk
melakukan pengawasan atas UU Industri. Kita tahu perindustrian di Batam
terutama pertumbuhannya mengalami kemerosotan luar biasa,” ucapnya saat
berkunjung ke Kantor BP Batam, Kepri, Senin (9/4).
Menurutnya, Kepri menjadi provinsi kedua
dari bawah secara nasional. Hingga saat ini penopang perekonomian hanya
dari sektor pariwisata. “Batam kini tengah mengenjok sektor
pariwisata,” kata Haripinto.
Ia menambahkan lesunya sektor industri
di Batam diperlukan penangan khusus untuk menggairahkan kembali potensi
industri di wilayah segitiga emas ini. “Kota Batam membutuhkan
sinergitas dan support dari semua lini dalam pengaplikasian strategi
pengembangan potensi industri baru,” tegas Anggota Komite II itu.
Terkait sektor wisata di Batam, Ketua
Komite II DPD RI Parlindungan Purba mengatakan banyak wisatawan yang
akan ke Singapura merasa kecewa. “Banyak yang komplain antrian di kapal
sangat lama dan pengurusan pasport. Masalah ini sudah lama namun belum
ada solusi,” terangnya.
Ia menambahkan apalagi ketika peak
season (musim liburan) antrian panjang sekali. “Apakah jam
keberangkatan perlu dikurangi?,” tanya Parlindungan.
Dikesempatan yang sama, Ketua Pelabuhan
dan Pariwisata BP Batam Nasrula menjelaskan sejak bulan lalu pihak
imigrasi telah menambah loket untuk mengantisipasi panjangnya antrian.
“Bulan ini kita juga ada gangguan sistem namun kita modifikasi dengan
manual,” cetus dia.
Selain itu, Pelabuhan Batam Center
memiliki flow yang pendek dan minimnya parkiran kapal. Salah satu
kendala memang lahan perpakran. “Maka saat ini sedang dilakukan
modifikasi lahan parkir. Namun itu tidak bisa instan,” ujar Nasrula.
#003/fan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar