Palangka Raya(KALTIM).GP- Sektor pariwisata ternyata menjadi
penyumbang devisa terbesar kedua setelah minyak sawit mentah yang
mencapai USD 15 juta atau sekitar Rp203 triliun. Padahal, pada 2012
pariwisata masih berada di posisi keempat penyumbang devisa.
Demikian diungkap Ketua Komisi X DPR RI
Djoko Udjianto di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, saat menggelar
pertemuan dengan otoritas pariwisata Kalteng, Minggu (29/4/2018). "Bila
merujuk pada cadangan devisa per akhir Desembar 2017 sebesar USD 130,2
miliar atau Rp1.744 triliun, maka devisa jasa pariwisata berkontribusi
sebesar 11,64 persen," katanya.
Menurut Djoko, industri pariwisata
merupakan pembangkit tenaga kerja yang luar biasa. Namun, penelitian
menunjukkan bahwa potensi pariwisata bisa terhambat jika pemerintah dan
sektor swasta tidak mengatasi kekurangan SDM di industri pariwisata. 14
juta pekerja pariwisata juga terancam tak terserap bila perhatian
pemerintah kurang maksimal.
"Pariwisata harus dikelola dengan baik,
agar sektor pariwisata dapat terus menjadi kontributor untuk pertumbuhan
ekonomi dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Terlebih, pada 2018
ini Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games, tentu Komisi X berharap
agar semua pemprov dan pemangku kepentingan pariwisata mampu
mengoptimalkan program pariwisata untuk kemajuan Indonesia," papar
politisi Partai Demokrat itu.
#GP-003/mh/sc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar