Sumbawa Barat(NTB).GP- Komisi VII DPR RI patut mengapresiasi PT.
AMMAN Mineral Nusa Tenggara (PT. AMNT) yang telah menyiapkan lahan
seluas 100 hektar untuk pembangunan smelter. Bahkan, selain adanya kepastian lokasi dan pematangan lahan, time schedule juga sudah diatas target 10 persen.
Demikian diungkapkan Ketua Komisi VII DPR
RI Gus Irawan Pasaribu saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Panja Freeport
Komisi VIII meninjau kesiapan lokasi pembangunan smelter di PT. AMNT, Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Selasa (17/4/2018).
Politisi Partai Gerindra menjelaskan bahwa
setelah peralihan kepemilikan dari perusahaan asing yaitu PT. Newmont
Nusa Tenggara ke perusahaan nasional PT. AMNT, Komisi VII ingin mengawal
agar perusahaan tambang nasional ini melakukan semua kewajiban dan
berjalan sesuai aturan perundangan.
“Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2017 mewajibkan perusahaan tambang membangun smelter paling lambat selama 5 tahun, sejak PP tersebut diterbitkan. Kami punya harapan besar pada PT. AMNT agar sukses membangun smelter yang ke depan bisa menjadi role model bagi perusahaan nasional dan BUMN,” terang Gus Irawan.
Legislator dapil Sumatera Utara II ini
juga menegaskan bahwa PT. AMNT sudah beralih dari rezim Kontrak Karya
(KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dan tengah melakukan
berbagai penyesuaian dengan peraturan tersebut. Menurutnya, langkah
tersebut patut diapresiasi dan menjadi contoh bagi perusahaan tambang
lainnya.
“Kita mendorong seluruh pemangku kepentingan terkait untuk memberi dukungan pembangunan smelter ini. Apalagi ini akan bisa menjadi salah satu smelter terbesar di dunia dengan kapasitas produksi mencapai 2,6 juta,” apresiasinya.
Gus Irawan juga berharap, jika masa
kontrak perusahaan tambang asing sudah habis, perusahaan nasional atau
BUMN bisa mengambilalih dan mengelola berbagai kontrak karya yang masih
dikuasai asing. Ini menjadi hal yang sangat penting supaya ada role model yang ia maksudkan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama
PT. AMNT Rahmat Makasau yang ikut serta mendampingi Tim Komisi VII
menjelaskan bahwa sejak berganti kepemilikan dari perusahaan asing ke
perusahaan nasional pada 2016 lalu, pembangunan smelter di Sumbawa Barat menjadi salah satu komitmen ke depan.
“Lahan sudah kami siapkan, bahkan AMDAL
sudah selesai dalam tempo 4 bulan untuk proyek seluas 100 hektar bagi
kami kemajuan yang sangat positif. Kami yakin target 2022 smelter akan beroperasi dan bisa tercapai atas kerja keras semua pihak,” terang Rahmat dalam sambutannya.
Pihaknya juga berterima kasih atas
dukungan semua pihak dalam masa transisi dari Newmont ke PT. AMNT bisa
dilalui dengan baik, tak luput atas kerja sama semua pihak, manajemen,
Pemda Sumbawa Barat, masyarakat juga Komisi VII yang setia mengawasi
dari sisi pelaksanaan peraturan perundangan, pungkasnya.
Kunker ini juga diikutis sejumlah Anggota
Komisi VII diantaranya Eni Maulani Saragih, Nawafie Saleh, Ridwan
Hisjam, Aryo P.S Djojohadikusumo, Ihwan Datu Adam, Andi Yuliani Paris,
Peggi Patricia Pattipi, Rofi Munawar, Muhammad Yudi Kotoucky, Kurtubi,
dan Tony Wardoyo.
#GP-003 | oji | sf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar