Ketua DPD RI Oesman Sapta |
JAKARTA.GP-Ketua DPD RI Oesman Sapta
serukan untuk menjaga kerukunan dan toleransi di tahun politik. Hal
tersebut terungkap saat menjadi Narasumber pada acara Kordinasi Nasional
Forum Kerukunan Beragama (FKUB) Provinsi/Kabupaten/Kota dengan tema
"Peningkatan Peran dan Fungsi Dalam Rangka Menjaga Harmoni Kebangsaan
Guna Mendukung Suksesnya Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2018 dan
Persiapan Pemilu Tahun 2019", di Gedung Bidakara Jakarta Selatan.
Rabu(18/4).
Pada kesempatan tersebut Oesman Sapta
menyampaikan sikap optimisme bahwa NKRI Berjaya. Untuk mencapai hal
tersebut Ia menyebutkan bahwa Pancasila sebagai dasar tidak dapat
ditawar lagi.
“Saya mempunyai keyakinan dan optimis
bahwa Indonesia akan terus hidup dan Berjaya lebih dari seribu tahun
lagi apabila kita semua tetap bersatu dan bersemangat membangun bangsa
ini. Untuk mencapai hal tersebut, kita harus menjadikan Pancasila
sebagai dasar sekaligus pengarah dalam menjalankan kehidupan berbangsa
dan bernegara. Dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar, maka
kebhinekaan kita akan selalu berjalan seiring dengan rasa persatuan
kita. Kita akan menjadi manusia-manusia yang memandang bahwa perbedaan
adalah rahmat,” tegas Ketua DPD RI tersebut.
Lanjut Ketua DPD RI dalam sambutannya
mengatakan bahwa DPD RI adalah miniatur wilayah Politik, Sosial, Budaya
(POLSUSBUD) Indonesia. Hal tersebut jelas tercermin dari keragaman latar
belakang Anggota DPD RI itu sendiri. Dalam struktur kelembagaan DPD RI,
fokus perhatian DPD RI yaitu membangun daerah demi meningkatkan
kesejahteraan rakyat serta pemerataan hasil pembangunan dan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Pada titik inilah DPD RI memberikan
perhatian khusus bagi terus terjaganya kerukunan hidup antarumat
beragama mengingat bahwa bangsa Indonesia telah ditakdirkan oleh Tuhan
Yang Maha Esa sebagai bangsa yang secara geografis, etnis, dan budaya,
bahkan secara keyakinan agama sangatlah beragam-ragam,” lanjutnya.
Senada dengan hal itu, Ketua Majelis
Ulama Indonesia Ma’ruf Amin menghargai jasa para ulama saat mendirikan
Indonesia dan demi NKRI bahwa Piagam Jakarta seperti Piagam Madinah yang
dibuat dan dibangun dengan perjanjian yang kuat antara sesame anak
bangsa.
“Inilah toleransi yang sesungguhnya dan
bangsa ini dibangun atas perjanjian yang kuat di antara sesama bangsa,
saya yakin ini seperti piagam madinah ialah sebuah dokumen yang disusun
oleh Nabi Muhammad SAW, yang merupakan suatu perjanjian formal antara
dirinya dengan semua suku-suku dan kaum-kaum di sana untuk hidup
berdampingan yang secara damai, negara kita sudah berkesepatakan untuk
berdampingan, dan dalam perspektif islam perjanjian tidak boleh
dilanggar. Kita akan jaga toleransi dan kerukunan NKRI Insya Allah tidak
hanya sampai 2030 tapi sampai kiamat,” seru Ketua MUI.
Hadir dalam acara tersebut Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua DPD RI Oesman Sapta, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono, Anggota DPD RI Benny Rhamdani, Jaksa Agung Muda Jan S Maringka, dan para Pimpinan Tokoh Lintas Agama.
Oesman Sapta menambahkan, sebagai bagian
dari agenda politik nasional yang akan memasuki masa atau periode
pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 serta Pemilu Presiden 2019. Menyerukan
kepada para generasi pembuat perubahan, harus memperkokoh fondasi
kebangsaan dan pilar-pilar kebernegaraan kita, fondasi persatuan
nasional dan pilar-pilar keharmonisan sosial sebagai warisan kepada
generasi penerus bangsa ini
“Saya mengajak dan mengimbau
saudara-saudara segenap komponen bangsa melalui Forum Kerukunan Antar
Umat Beragama ini untuk menjaga kerukunan sosial, keharmonisan antarumat
beragama sebagai panggilan tugas mulia di tahun politik ini,” tutup
Senator asal Kalimantan Barat.
#GP-003 |mas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar