Penampakan
genteng bangunan yang rontok. (Foto: dok BPBD)
|
Gempa itu terjadi pada pukul 13.28 WIB di darat pada kedalaman 4 kilometer dan jarak 52 kilometer utara Kebumen. Gempa ini tidak berpotensi tsunami. Laporan yang diterima dari BMKG menyebutkan, lokasi pusat gempa berada di darat yang diakibatkan oleh aktivitas patahan atau sesar lokal.
Awalnya dilaporkan gempa kekuatan 4,2 SR dengan kedalaman 10 km, namun direvisi 4,4 SR kedalaman 4 km. Demikian diulas oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keteranga pers nya.
Sutopo menjelaskan gempa itu dirasakan kuat di wilayah Banjarnegara dan membuat warga berhamburan ke luar rumah.
Sejumlah bangunan, seperti rumah, sekolah, dan masjid, mengalami kerusakan."Berdasarkan laporan sementara dari BPBD Kabupaten Banjarnegara, kerusakanbangunan terparah di Dusun Kebakalan, Desa Kertosari, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah.
Bangunan rumah, sekolah, dan masjid di 3 RT dengan jumlah penduduk 136 KK mengalami kerusakan. Beberapa rumah roboh, gedung SMKN 2 Kalibening Banjarnegara pada atap genteng di 3 kelasambrol, plafon ambrol, dan genteng masjidrontok, paparnya.
Tak hanya itu, beberapa warga juga mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan tersebut. Meski begitu, belum diketahui pasti jumlah korban dalam peristiwa ini.
"Beberapa warga mengalami luka-luka tertimpa reruntuhan bangunan dibawa ke puskesmas terdekat dan sebagian warga diungsikan ke rumah warga di Dusun Gunung Tawang, Kecamatan Kertosari," urainya.
Sutopo menambahkan saat ini BPBD, TNI, Polri, PMI, dan relawan sudah bersiaga di lokasi. Mereka mendirikan posko darurat di Kalibening dan melakukan pendataan.
Sutopo mengimbau kepada warga agar tidak panik dan mudah terpancing isu yang beredar.
"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang. Tidak terpancing pada isu-isu yang menyesatkan. BMKG melaporkan hingga saat ini belum ada gempa susulan," pungkasnya.
#GP-003 | ams | aan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar