JAKARTA.GP- Dewan Perwakilan Daerah RI akan selalu
siap untuk membantu memfasilitasi dan mempromosikan kopi-kopi daerah
Indonesia dalam setiap ajang kegiatan yang dilakukan, baik di dalam
negeri maupun luar negeri. Demikian sambutan Wakil Ketua DPD RI Nono
Sampono dalam acara 'Ngopi Bareng Senator'. "Ini merupakan wujud
perhatian DPD RI terhadap peningkatan usaha ekonomi rakyat daerah," ujar
senator dari Maluku ini di Gedung Nusantara V, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Nono menjelaskan keadaan produksi kopi
Indonesia saat ini yaitu menempati peringkat ketiga terbesar di dunia
dari segi hasil produksi. Produksi kopi per hektar Indonesia masih
rendah dibandingkan dengan negara-negara utama penghasil kopi lainnya.
Data statistik di tahun 2015, Indonesia memproduksi 741 kilogram biji
robusta per hektar dan 808 kilogram biji arabika per hektar. Di Vietnam,
angka ini mencapai 1.500 kilogram per hektar di di Brazil mencapai
2.000 kilogram per hektar.
"Walaupun produksi kopi kita berada pada
tiga besar dunia, ini bukanlah suatu hal yang menggembirakan, jika
ditelisik dari sejarah panjang keberadaan, peranan dan pertumbuhan
perkebunan kopi di Indonesia, harusnya kita yang berada digaris
khatulistiwa, daerah tropis yang sangat cocok untuk tumbuh kembangnya
kopi, bisa menjadi pemasok kopi nomor satu di dunia", ungkap Nono.
Di beberapa daerah, Indonesia memiliki
citra rasa kopi yang sangat terkenal dan berkualitas di dunia, yakni
kopi luwak yang dikenal sebagai kopi yang paling mahal di dunia dan kopi
Mandailing. "Karena itu, dengan kekhasan kualitas kopi di daerah-daerah
yang kita miliki, yang tidak dipunyai oleh negara lain, semoga dapat
dikemas lebih baik lagi dalam memajukan usaha di sektor kopi ini", kata
Nono.
Disamping itu berkaitan dengan
komoditi-komoditi agrikultur, kopi adalah penghasil devisa terbesar
keempat untuk Indonesia setelah minyak sawit, karet dan kakao. Karena
itu DPD RI sangat mendukung dan mengapresiasi langkah para kepala daerah
di Indonesia untuk mengembangkan dan memperluas perkebunan kopi,
meremajakan perkebunan-perkebunan lama melalui program intensifikasi,
serta membina para UMKM kopi di daerah untuk dapat meningkatkan kualitas
dan inovasi teknologi pengolahan kopi seperti variasi rasa, kemasan,
dan sebagainya. "Sehingga kopi yang berasal dari berbagai daerah di
Indonesia dapat bersaing dengan kopi produksi perusahaan besar, dan kopi
daerah menjadi pemain utama di pentas dunia," ujar Nono.
Plt.Sekretaris Jenderal DPD RI Ma'ruf
Cahyono menambahkan kerjasama acara ini merupakan upaya untuk
meningkatkan potensi daerah termasuk kopi unggulan di tiap daerah. "Kita
memiliki produk luar biasa termasuk kopi, ini merupakan ajang promosi
bahwa kita memiliki komoditas bagus yang bisa dicari oleh dunia
internasional," kata Ma'ruf.
Acara Ngopi Bareng Senator ini dihadiri
anggota DPD RI, perwakilan Kedutaan Kolombia dan para bupati. Di area
lobi Nusantara V juga dipamerkan berbagai macam kopi unggulan dari tiap
daerah yang bisa dicicipi langsung oleh peserta.
#003/int/del
Tidak ada komentar:
Posting Komentar